
Jakarta, 8 Februari 2025 – Hari Pers Nasional (HPN) kembali diperingati dengan semangat membangun ekosistem pers yang lebih maju, berdaulat, dan bebas dari intervensi yang menghambat kebebasan jurnalistik. Dalam momentum bersejarah ini, Prof. Dr. KH. Sutan Nasomal, SH., MH, yang dikenal sebagai tokoh pers nasional dan pembina berbagai perkumpulan serta perusahaan media di Indonesia, menyampaikan sejumlah himbauan strategis kepada pemerintah, khususnya kepada Presiden RI Jenderal (Purn.) H. Prabowo Subianto.
Pers sebagai Pilar Informasi dan Demokrasi
Dalam keterangannya kepada awak media, Prof. Sutan Nasomal menegaskan bahwa pers memiliki peran fundamental dalam mencatat, menyampaikan, dan mengawasi informasi penting bagi masyarakat, baik dari lingkup pemerintah pusat maupun daerah. Sejarah mencatat, pers telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perjuangan kemerdekaan Indonesia, menyuarakan aspirasi rakyat, serta menjaga stabilitas demokrasi. Namun, di tengah perubahan regulasi dan tantangan zaman, insan pers menghadapi berbagai kendala yang perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah.
“Saat ini, dunia pers nasional menghadapi berbagai tantangan, mulai dari kriminalisasi insan pers, kebijakan yang diskriminatif terhadap perusahaan media, hingga belum optimalnya kinerja Dewan Pers dalam membina ekosistem jurnalistik yang sehat. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah konkret agar pers tetap berjaya,” ujar Prof. Sutan.
Tiga Langkah Strategis untuk Memajukan Pers Indonesia
Sebagai bentuk kepeduliannya terhadap masa depan pers nasional, Prof. Sutan Nasomal mengusulkan tiga langkah strategis yang perlu dilakukan pemerintah agar ekosistem pers tetap berkembang dan mendapat perlindungan hukum yang layak:
Evaluasi dan Perombakan Dewan Pers
Dewan Pers dinilai belum sepenuhnya melaksanakan tugasnya dalam mendukung pertumbuhan perkumpulan dan perusahaan pers secara adil dan merata.
Masih adanya kasus kriminalisasi wartawan yang berujung pada pemenjaraan bahkan ancaman terhadap nyawa insan pers menjadi bukti bahwa perlindungan terhadap jurnalis belum optimal.
Perusahaan pers yang telah memiliki legalitas resmi seringkali mengalami kendala dalam bekerja sama dengan pemerintah daerah akibat kebijakan yang diskriminatif.
Prof. Sutan mengusulkan agar Dewan Pers segera merombak jajaran pengurusnya dan menjalankan fungsi pembinaan dengan lebih transparan serta inklusif terhadap seluruh organisasi pers di Indonesia.
Pembentukan Dewan Kode Etik
Keberadaan Dewan Kode Etik dinilai sangat penting untuk menangani permasalahan etik dan hukum yang melibatkan insan pers.
Prof. Sutan menegaskan bahwa profesi jurnalis harus mendapatkan perlindungan hukum sesuai dengan kode etik jurnalistik dan regulasi yang berlaku.
Dengan adanya Dewan Kode Etik, diharapkan tidak ada lagi kasus kriminalisasi yang menimpa wartawan akibat ketidaksepahaman dalam menjalankan tugas jurnalistiknya.
Pengaktifan Kembali Kementerian Penerangan
Prof. Sutan mengusulkan agar pemerintah membentuk kembali Kementerian Penerangan, yang berfungsi sebagai rumah besar bagi seluruh perusahaan dan organisasi pers di Indonesia.
Kementerian ini diharapkan menjadi wadah koordinasi antara pemerintah dan insan pers dalam menciptakan ekosistem media yang sehat dan berdaya saing tinggi.
Dukungan untuk Presiden Prabowo Subianto
Dalam momentum HPN 2025 ini, Prof. Sutan Nasomal juga menyampaikan apresiasi kepada Presiden RI Jenderal (Purn.) H. Prabowo Subianto yang telah menunjukkan komitmen dalam melindungi dan mendukung kebebasan pers di Indonesia.
“Kami berharap Presiden Prabowo dapat terus memperjuangkan hak-hak insan pers serta memastikan bahwa dunia jurnalistik di Indonesia tetap bebas, bertanggung jawab, dan mendapatkan perlindungan hukum yang layak. Kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada perusahaan pers resmi harus segera direalisasikan agar pers tetap menjadi pilar demokrasi yang kuat,” tegasnya.
Hari Pers Nasional 2025: Momentum Pembaruan dan Kebangkitan
Prof. Sutan menutup pernyataannya dengan mengajak seluruh insan pers untuk menjadikan Hari Pers Nasional 2025 sebagai momentum pembaruan dan kebangkitan dunia jurnalistik. Dengan adanya komitmen pemerintah dalam melindungi pers serta pembenahan di berbagai sektor, diharapkan industri media di Indonesia dapat terus tumbuh dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Pers Nasional Tetap Jaya, Indonesia Berjaya!” seru Prof. Sutan dalam pernyataan penutupnya.
Narasumber:
Prof. Dr. KH. Sutan Nasomal, SH., MH.