Sambaliung – KaltimNews. Id – Ikatan Wartawan Banuanta yang di ketuai oleh Bang Syamsuri bersama rekan-rekan media yang tergabung di organisasi IWB yang ada di Kabupaten Berau, melakukan kunjungan bersama rekan-rekan Pers di kampung Pegat Bukur, Kec. Sambaliung, untuk menemui saudara-saudara yang terkena musibah kebakaran, tujuannya guna berbagi kepada warga dari rekan-rekan pers yang ada, dimana warga yang baru mengalami musibah kebakaran pada hari minggu yang lalu, sehingga Organisasi IWB turut juga merasakan apa yang di alami oleh saudara kita yang ada di kampung Pegat Bukur, (22/2/2024), Kab. Berau.
Samsuri sebagai ketua IWB Berau mengatakan, bahwa apa yang dilakukan oleh teman-teman dari media adalah merupakan bentuk solidaritas kita bersama, yang juga turut merasakan kepedihan yang dirasakan saudara kita yang mengalami musibah kebakaran, dikatakannya bahwa Ikatan Wartawan Banuanta Berau hadir dalam memberikan dampak yang positif di masyarakat, dalam memberikan fungsi kontrol di masyarakat dalam menyampaikan berita di masyarakat, kemudian berbagi kepada saudara kita yang ada, apa yang dikumpulkan oleh rekan-rekan yang ada semoga dapat meringankan beban warga yang terkena musibah kebakaran.
Triscacu Ketua Panitia, pengurus dan sekaligus yang mengelola bantuan dari para donatur , mengucapkan banyak terimakasih kepada Ketua Syamsuri dan rekan-rekan Pers, dari Ikatan Wartawan Banuanta (IWB) Kab. Berau, yang telah berbagi kepada warga kampung pegat Bukur yang terkena musibah kebakaran, serta memberikan suport nya, agar warga kami harus kuat dalam menghadapi musibah yang dihadapi warga saat ini.
Lebih lanjut, Triscacu sebagai pengurus dilapangan mengatakan bahwa saat ini yang tim laksanakan bersama teman-teman, harus menyiapkan 1500 bungkus makanan kepada warga yang terkena musibah kebakaran dalam sehari 3 kali makan harus di persiapkan makanan untuk warga, butuh kerja keras tim dalam melakukan gotong royong bersama, untuk menyiapkan makanan kepada warga.
Disampaikannya, untuk penampungan warga, untuk sementara di tampung di gereja dan mesjid serta bergabung di rumah-rumah warga, tetapi pengurus tetap siapkan seperti tenda-tenda pengungsian oleh panitia bersama tim.
Dijelaskannya, bahwa warga yang terkena musibah kebakaran rata-rata hanya membawa baju dibadan saja, pasalnya saat itu, situasinya, warga ada yang lagi ibadah di gereja, ada juga yang kerja siang dan ada juga yang lagi berpergian ke Tanjung, sehingga tidak sempat diselamatkan benda-benda milik warga, terang Triscacu kepada media.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran tersebut, Triscacu sebagai kaur perencanaan dan pembangunan mengatakan bahwa untuk saat ini yang masih kurang dikatakannya adalah perlengkapan dapur, seperti kompor, wajan, panci, piring agar dapat di bagi kepada warga, tujuannya supaya warga dapat mandiri dan dapat beraktivitas kembali seperti semula dan bisa bekerja pada kehidupannya masing-masing.
Disampaikan bahwa ada 98 rumah yang hangus terbakar dengan jumlah KK nya 148 KK dengan jumlah warganya 205 orang.
Untuk saat ini, pemerintah kampung hanya menyiapkan rumah-rumah ibadah dan rumah warga untuk ditempati sementara, bagitu juga ada tenda pengungsian disiapkan oleh pejabat kampung setempat.
Tricacu sebagai pengurus sangat berharap selaku pemerintah kampung pegat Bukur, agar Pemerintah Kabupaten dan Perusahaan yang ada di Pegat Bukur dapat berkenan membantu membangunkan rumah hunian sederhana bagi masyarakat yang terkena musibah kebakaran, agar warga bisa kembali beraktivitas seperti sedia kala dan mungkin memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh warga yang menjadi korban kebakaran.
Seperti yang dikatakan Tricacu bahwa perusahaan yang ada di kampung Pegat Bukur, seperti Berau Coal, BUMA, FAD, MTL, SBE dan masih banyak perusahaan yang lain, telah cekatan dan respon cepat memberikan bantuan kepada warga, dan berharap agar perlu juga diberikan bantuan lanjutan seperti pembangunan rumah layak huni agar warga dapat kembali melakukan aktivitasnya, tandasnya.
(Marihot/RED).